Jumat, 23 Januari 2015

INSPIRASI CINTA YANG MULIAH

"Cinta merupakan nikmat agung yang di anugerahkan Tuhan kepada manusia, karena tanpa cinta hidup terasa menjadi hampa. Walaupun demikian, tidak ada devinisi yang pasti tentang kata indah ini. Begitu juga yang dikatakan Ibnu Qayyim bahwa tidak ada batasan cinta yang lebih jelas melainkan dari kata Cinta itu sendiri, semakin mencari devinisinya justru akan menambah kabur dari maknanya. Cinta dapat mengubah yang lemah menjadi kuat, membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa, membuat  sesuatu yang hampa menjadi bermakna. Disisi lain, cinta juga dapat menghilangkan akal sehat, bahkan merusak jiwa ketika anugerah tersebut disambut oleh pecinta palsu. Tetapi begitulah cinta membuat hidup yang gersang menjadi penuh warna".

Ada banyak kisah yang bisa kita dapatkan dari berbagai novel, maupun hikayat dari seoarang sastra pujangga. Tetapi ini bukan seperti kisah cinta antara Romeo dan Juliet, layla dan Qais/Majnun, maupun Zainuddiun dan Hayati pada film tenggelamnya kapal vader wijck yang sangat menyentuh jiwa. Akan tetapi kita lupakan sejenak kisah cinta mereka yang semuanya berakhir dengan tragis, dan menengok inspirasi cinta dibalik Pribadi Rasulullah seperti judul buku yang saya baca karangan Eman Sulaiman Dialah sosok pecinta sejati yang pernah ada, menjadi ayah terbaik dari anak-anaknya, menjadi suami terbaik, dan menjadi pemimpin terbaik yang cintanya tak pernah redup dan selalu kokoh. Sesungguhnya kecintaan beliau tergambar jelas dalam tiga hal yaitu Perhatian, Pemberdayaan, dan pengorbanan.

(Sumber : Foto Buku Yang Dipinjam)

Dia rela memberi makan seorang pengemis Qurays tua dan buta, meski disetiap pertemuan diantara mereka sang pengemis tersebut mengingatkan untuk tidak mengikuti Muhammad yang penuh dengan sihir tipu dayanya. Disini kita di ajarkan untuk selalu memberi
, sebagaimana kata Eric Fromm dalam bukunya yang berjudul The Art Of Loving. Hal ini Senada dengan hadit Rasulullah mengatakan bahwa tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, yang berarti "memberi". Memberi tentunya harus di landasi dengan motifasi yang baik, bukan mengharapkan imbalan atau sesuatu yang identik dengan kepemilikian. Sebab jika cinta di dasari oleh rasa seperti ini, maka sesungguhnya itu adalah cinta dagang yang bersifat transaksional,dan identik terhadap penguasaan layaknya seperti benda. Sementara cinta bukanlah soal materi yang semata-mata untuk di miliki, melainkan perasaan yang harus tumbuh subur dan selalu di curahkan.

Oleh karena itu, jika masih ada yang beranggapan bahwa apa yang akan di dapat dalam menjalin ikatan cinta, maka cintanya perlu di pertanyakan. Sebab Cinta bukan soal apa yang di dapat, tetapi apa yang bisa di berikan. Pengorbanan di tujukan rasulullah selama ini bukan semata-mata karena atas dasar keimanan melainkan juga atas dasar rasa cinta itu sendiri. itulah sebabnya beliau selalu membimbing setiap manusia untuk berada di jalan yang lurus seperti mengubah Umar Bin Khatab yang barkarakter preman dapat menjadi seorang pemberani, tegas, kuat dan peka hatinya. Rela makan sedikit selama tiga hari berturut-turut apabila orang-orang miskin yang berada disekitar mesjidnya tidak dapat makan kenyang.  Beliau juga rela berkorban untuk umatnya tidak hanya harta, melainkan jiwa dan raganya. Semua itu dapat di lakukan karena kekuatan cinta yang berdiri dengan kokoh di dalam jiwanya.

Begitu juga rasa cintanya kepada seorang wanita patut untuk di jadikan pembelajaran bagi kaum pria masa kini. Bagaimana tidak beliau selalu memuliakan perempuan yang dahulu dizaman jahiliya jangankan haknya dijamin, dianggap manusia saja susahnya setengah mati. Derajat perempuan pun terangkat dan memulai pembaruan tentang hubungan antara lelaki dan perempaun.Karena itulah, seorang  wanita terkaya di tanah mekah terpikat dengannya. Dialah Khadijah sosok wanita yang selalu menopang suaminya dikalah sedang jatuh. Menghibur dikalah sedih, serta selalu ada meski suaminya dalam keadaan terguncang dan terhina. Dia lah sosok wanita yang pertama singgah dihati Muhammad, sang pria tampan padang pasir yang di idolakan setiap wanita.

Ada suatu kisah, Khadijah selalu memberikan segelas air putih untuk suaminya ketika tiba di rumahnya. Beliaupun meminumnya dan menyisahkan sedikit untuk sang istri. Suatu ketika hal berbeda di tunjukan Nabi Muhammad, air yang di suguhkan sang istri tidak lagi disisahkan dan langsung dihabiskan. Khadijah pun penasaran dan mengambil kembali segelas air putih sambil bertanya mengapa beliau tidak menyisahkan sebagaiman biasanya untuk dirinya. Namun karena rasa penasaran sang istri yang begitu besar, Rasulullah pun meminum dan menyisahkan sedikit buat khadijah. Saat itu juga khadijah memahami kelalaiannya bahwa ternyata air yang diberikan tersebut terasa asin. Bayangkan, karena begitu tinggi rasa cintanya yang terpaku di hati sang kekasih Allah ini, sampai ia rela mengahabiskan minuman asin yang diberikan tersebut agar tidak membuat hati istrinya sedih akibat kesalahan yang dilakukan. Khadijah bukan hanya menjadi sosok istri dan ibu yang baik, melainkan juga telah menjadi inspirasi rasulullah. untuk

Keindahan perilaku dan kejernian jiwa yang dimiliki Muhammad, hal sekecilpun dihindarinya untuk menjaga hati wanita yang selalu mencurahkan kasih sayangnya tidak tersakiti. Begitulah sekilas kisah cinta penuh makna dan romantis yang dapat dituangkan. Cinta mereka sarat akan keteduhan, dan jauh dari hawa nafsu, menjadi inspirasi dari generasi ke genarasi. Dibalik sosoknya sebagai seorang panglima perang yang tangguh, didalam jiwahnya telah mekar sekuntum cinta yang tumbuh dan bertebaran dimana-mana. Muhammad adalah insan yang berbudi luhur, bertutur kata baik, rendah hati yang membuat semua mengagguminya. Banyak diantara orang yang bersentuhan kepadanya mendapatkan manfaat hidup. Beliaulah sosok yang membawa inspirasi di setiap zaman. Dialah pembawa kabar gembira dan mengajarkan kita konsep cinta yang sesungguhnya. 

“Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah teladan yang baik bagi siapa yang mengharap (anugerah) Allah dan (ganjaran pada) hari kemudian serta banyak mengingat Allah” (Qs. Al Ahzab:21).

Rabu, 21 Januari 2015

MEMBUKA KOMUNIKASI POLITIK YANG TERSUMBAT

"Membangun Komunikasi Politik Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah" adalah tama yang diangkat pada seminar nasional yang diselenggarakan Oleh Fakultas Sospol Unidayan. Kegiatan tersebut di hadiri oleh kepala daerah di jazirah Buton Raya seperti Bupati Buton,Bupati Buton Tengah,Walikota Baubau yang hadir sebagai pembicara. Namun bukan mereka yang sebenarnya di nantikan oleh mahasiswa, melainkan pemateri nasional yang sering tampil di layar televisi yaitu Prof. Tjipta Lesmana seorang pakar Komunikasi Politik. Kegiatan ini sengaja di buat untuk menjaga komunikasi yang mulai memudar, sehingga dapat membangun masyarakat dan daerah yang lebih baik. Meski pembahasan masih sangat jauh dari konteks tema yang di angkat, namun dapat bermanfaat untuk memperdalam kebutuhan ilmu pengetahuan.

Saat ini, seringkali kita menyaksikan gejolak yang mengiringi jalannya pemerintahan pusat maupun daerah. Ruang demokrasi yang terbuka memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk dapat menyampaikan pendapatnya. Tak heran, maraknya aksi demonstrasi menjadi hal yang sering kita jumpai dalam perpolitikan saat ini. fenomena tersebut menjadi pertanda bahwa ada sebuah komunikasi yang tersumbat dalam setiap keputusan yang diambil oleh aktor kebijakan. Sehingga salah satu metode yang diambil untuk dapat berkomunikasi bersama pemangku kekuasaan yang dianggap mati rasa dilakukan dengan memilih turun kejalan.

Dalam setiap sendi-sendi kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan yang dinamakan komunikasi. Komunikasi menurut Gerbner didevinisikan sebagai interaksi sosial melalui pesan-pesan. Sebaik apapun konsep atau kebijakan yang di ambil, niscaya tidak dapat berjalan dengan baik apabila pesan yang disampaikan tidak terbangun dengan baik pula. Oleh karenanya fenomena aksi demonstrasi yang sering terjadi tersebut menandakan ada sebuah komunikasi yang terputus antara pemerintah ke masyarakat maupun masyarakat ke pemerintah, Demonstrasi yang dimaksudkan disini ialah diluar dari aksi yang syarat dari kepentingan kelompok.

Menurut Prof.Tjipta Lesmana yang disampaikan pada seminar di Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, bahwa Komunikasi adalah ilmu yang paling sangat-sangat penting. Selain itu hal yang perlu diperhatikan oleh pemimpin dalam berkomunikasi harus jelas, jangan suka curhat, jangan sering marah-marah dan sebagainya. Terlepas dari penjelasan tersebut, bahwa pemimpin harus dapat memahami filsafat administrasi negara yakni Logika,Etika dan estetika. Karena keputusan yang dianggap benar belum tentu itu baik dan indah pada perjalanan pemerintahan. Dengan demikian komunikasi dapat terlakasana dengan baik jika pemimpin dapat memahami filosofi seperti ini.

Ada dua istilah yang sering kita dengar pada sistem politik, yaitu suprastruktur politik dan infrastruktur politiik. Suprastruktur politik yaitu sebuah lembaga pengambil keputusan yang sah dalam pemerintahan, seperti yang disebutkan oleh montesquieu dengan membagi kekuasaan yang dikenal dengan sebutan Trias Politica (Eksekutif,Legislatif,Yudikatif). Sementara Infrastruktur politik yaitu lembaga kemasyarakatan yang aktifitasnya dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung dalam kebijakan pemerintah seperti LSM,Perguruang Tinggi dan sebagainya.

Membangun komunikasi sangat penting untuk terjalin dengan baik oleh kedua sistem politik tersebut dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sejauh ini, komunikasi yang dilakukan cenderung elitis hanya melibatkan tokoh-tokoh politik semata. Akan tetapi lembaga kemasyarakatan seperti perguruan tinggi tidak terberdayakan. Padahal Perguruan tinggi dapat menopang perkembangan pembangunan daerah diberbagai sektor baik sosial,ekonomi, dan budaya. Kampus sekedar menjadi lembaga pencetak mahasiswa dengan mengejar gelar dan IPK  semata yang belum tentu jelas masa depannya.

Tidak ada peran yang diberikan kepada pihak kampus, khususnya Universitas Dayanu Ikhsanuddin untuk berpartipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan diluar dari pada aktifitas akademiknya. Adapun komunikasi politik itu terjadi, yang telihat cenderung sebuah perselingkuhan pemikiran semata, sehingga timbulah istilah yang dikatakan oleh Julian Benda dengan sebutan “penghianatan kaum cendekiawan”. Hasilnya, Komunikasi Politik yang terbangun sebatas sebuah persengkokolan pemikiran yang dekat terhadap kebutuhan materil, dan kekuasaan, bukan berorientasi kepada kepentingan orang banyak. Selain itu pemerintah juga seolah anti kritik dan terkesan tertutup. Sebab banyak dari kegiatan aksi demontrasi, mahasiswa ditindas serta mendapat ancaman bahkan langsung mendapat perlakuan kasar sampai nyawa menjadi taruhannya.


Ada banyak potensi sumber daya manusia lokal yang dapat dikelola di Unidayan maupun kampus lainnya. Terlebih lagi bahwa Wakil Walikota Baubau adalah pemilik dari yayasan Unidayan. Mengapa tidak komunikasi itu tetap dibangun sehingga kampus menjadi penopang dari kegiatan pemerintahan, sehingga dapat berjalan dengan baik. Mahasiswa dapat terberdayakan dengan mengabdi sekaligus belajar langsung dalam kegiatan pembangunan daerah. Oleh karenanya salah satu rekomendasi yang dapat dihasilkan pada seminar tersebut yaitu memberikan peran, dan membuka kembali komunikasi politik bersama Perguruan Tinggi yang tersumbat.

Sabtu, 03 Januari 2015

MAKNA MAULID UNTUK PERJUANGAN PEMUDAH



Dalam membentuk peradaban yang mulia , Allah SWT mengutus para nabi untuk menjadi perantaranya di muka bumi. Mereka di utus sebagai pembawa kabar gembira dalam memperbaiki akhlak dan tatanan kehidupan umat manusia. Tidak semua manusia dapat terpilih seperti golongan 25 Nabi/Rasul, melainkan orang-orang yang dekat kepada sang pencipta. Bagaimana mungkin kita dapat mengetahui kehendak seseorang jika kita menjauh darinya. Begitulah kira-kira perumpamaan sederhana mengapa Nabi/Rasul menjadi orang-orang pilihan Allah SWT.

Pada Tanggal 12 Rabiul Awal, di tanah mekah terpancar rahmat yang di anugerahkan Allah SWT kepada alam semesta. Nabi Muhammad saw lahir sebagai Nabi penutup sekaligus penyempurna dari ajaran yang di bawah oleh para pendahulunya. Ajaran yang dibawakan tidak sebatas di tunjukan pada golongan tertentu saja, melainkan berisifat universal/berlaku umum sesuai dengan kehidupan manusia.


Atas tuntunan dari Allah SWT, dia berhasil menjalankan tugas yang diamanahkan kepadanya. Membumikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup yang membawa kebaikan dan kedamaian terhadap manusia dan alam sekitarnya. Membebaskan manusia dari krisis moral dan pembodohan, sehinga mengantarkan dunia kepada masa yang penuh dengan logika, etika dan estetika yang berjalan secara harmony kedalam ajaran Islam. Segala rintangan beliau hadapi selama 23 tahun berjihad melawan kemungkaran.

Meskipun Rasulullah tidak pernah menganjurkan untuk memperingati hari kelahirannya (Maulid), bukan berati saat ini Maulid Nabi harus dijadikan sebuah permasalahan yang dapat memecahkan sesama umat muslim. Apalagi sampai menuding sesat dan bid’ah bagi yang merayakannya.  Apakah salah sebagai umat yang mencintai Rasulnya merasa gembira dengan kehadirannya dengan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw yang diutus Allah SWT sebagai pembawa kabar gembira dan rahmat bagi alam semesta. Hal ini dapat dikatakan bida’ah terkecuali Maulid Nabi dijadikan sebagai sebuah ritual ibadah formal yang di tambah-tambahkan dalam ketentuan syariat Islam seperti ibadah sholat, puasa dan yang lainya.

Akan tetapi tulisan ini lebih berfikir bijak dalam memaknai Maulid sebagai bahan intropeksi diri. Mengenang perjalanan Rasulullah untuk dijadikan sebagai panutan dalam hidup untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya,terkusus bagi perjuangan pemuda/mahasiswa.

Gerakan mahasiswa maupun pemuda masa kini, tidak jauh berbeda seperti perjuangan Nabi Muhammad Saw. Bahkan tantangan yang dirasakan oleh Rasulullah sangat jauh berat dirasakan, jika dibandingkan dengan perjuangan pemuda saat ini. Ancaman, harta dan kekuasaan biasanya menjadi godaan yang sangat menggiurkan. Olehnya itu, penghianatan para kaum cendekiawanpun sering terlihat  dengan bermesraan kepada penguasa sampai menggugurkan kewajibannya sebagai agen pemberharu. Corak gerakan yang dilahirkan mahasiswapun mudah dirasakan bahwa terdapat muatan kepentingan politis didalamnya.

Terdapat kisah yang menarik antara Nabi Muhammad Saw dan kaum kafir yang perlu di teladani oleh setiap manusia, khususnya bagi perjuangan mahasiswa saat ini. Ketika itu kaum kafir menemui rasulullah dengan maksud menjanjikan harta, tahta dan wanita untuk meredam gerakan dakwah islam di tanah mekah. Akan tetapi kata Rasul, sekalipun matahari ada ditangan kanannya, dan rembulan ada ditangan kirinya, niscaya tidak akan meninggalkan dakwa Islamnya sampai kalimat Allah tegak di muka bumi.

Oleh karena itu, Maulid Nabi dapat dijadikan sebagai momen dalam membangun kembali semangat gerakan mahasiswa yang semakin meredup dari nilai-nilai perjuangan yang sesungguhnya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Sultan Salahudin al ayubi yang saat itu memperingati Maulid Nabi Muhammad dengan tujuan untuk membakar kembali semangat jihad pasukannya yang mulai meredup ketika terjadi perang salib. Menjadikan maulid sebagai perenungan kembali para pemuda untuk dapat meneladani sikap Muhammad sebagai sorang revolusioner sejati yang berakhlak mulia.