Rabu, 24 Desember 2014

MEMECAH KEHENINGAN DIMALAM PELANTIKAN HMI



Senin malam tanggal 22 Desember 2014, Baruga yang berada tepat dihadapan Masjid Agung Kesultanan Buton sedang dipersiapkan pelantikan pengurus HMI Cabang Baubau Periode 2014-2015. Baruga merupakan salah satu cagar budaya yang menjadi saksi bisu tempat pertemuan masyarakat adat, yang juga sekaligus menjadi tempat resepsi pelantikan Sultan Buton dikala itu. Barangkali ini yang menjadi alasan bagi pengurus untuk melakukan pelantikan ditempat yang di agungkan ini.

Kegelapan dan keheningan malam  yang menyelimuti lokasi itu seoalah menambah kesakralan para kader Hijau Hitam yang hendak diambil sumpahnya. Namun bukan berarti juga menutupi dosa bagi para pengurus yang akan dilantik terutama bagi senior yang berada dibelakangnya. Seolah tak ada rasa salah, senyum manis terpancar bagi pengurus dalam menyambut tamu yang sebenarnya dibalik itu semua terselip sebuah wajah kemunafikan.  

Sirine kendaraan Patwal Walikota Baubau menjadi pertanda acara akan segera dimulai. Pembawa acara (MC) mengarahkan semua tamu undangan serta menyambut kedatangan orang nomor satu di Kota Baubau ini. Saat hendak membuka acara, saya bergegas berjalan dari arah belakang dan tepat di tengah deretan tamu undangan menyampaikan dengan lantang kegiatan untuk tidak dilanjutkan sementera. Hal ini disebabkan terkait SK yang dikeluarkan PB HMI tentang pengesahan pengurus HMI Cabang Baubau yang di anggap bertentangan dengan Konstitusi. Hal ini dikarenakan telah mengesahkan seorang ketua yang belum melaksanakan intermediate training. Harapannya saat itu KAHMI (Korps Alumni HMI) yang hadir dapat menjadi jembatan dalam persoalan ini.

Hanya saja, niatan untuk meminta penjelasan Ketua Umum PB HMI yang diwakili saat itu oleh Kabid lingkungan Hidup, serentak dicegah oleh panitia keamanan dan pengurus yang hendak dilantik. Sikap tersebut direspon oleh 10 (sepuluh) anggota dibarisan lainnya yang membantu saya sebagai Ketua Umum HMI Komisariat Sospol Unidayan dalam menyampaikan keberatan. Dengan semangat yang berseri-seri, mereka berusaha agar masalah di HMI Cabang Baubau untuk diselesaikan. Meminta pertanggung jawaban PB HMI dan jika perlu untuk meninjau kembali dengan diturunkannya karateker Ketua umum. Gerakan mereka ini bukan murni bagian dari gerakan sakit hati, melainkan mendapat dukungan dari beberapa komisariat termasuk pengurus yang baru saja dilantik. Masalah di HMI Cabang Baubau diketahui mayoritas kader dan sebagian Alumni HMI, namun lidah memang tak bertulang, hanya untaian kata manis saja yang terdengar untuk mengecam, tetapi ternyata ikut mengaminkan tindakan inkonstitusional ini.

Pertentangan pun terjadi ketika pasukan 10 (sepuluh) orang tersebut, berjuang melawan tindakan yang telah jelas menyalahi konstitusi HMI. Mendapat perlakuan keras dan sikap kekerasan yang dilakukan oleh keamanan pelantikan justru semakin menambah membakar semangat mereka. Adu mulut, hujan kursi, bahkan perkelahianpun mereka hadapi, sehingga memecahkan keheningan malam yang sangat romantis saat itu berubah penuh dengan ketegangan. Tamu undangan termasuk Walikota Baubau bergegas meninggalkan tempat kegiatan ini. Tidak lama kemudian akibat jumlah dan situasi yang tidak mendukung, mereka pun dipukul mundur menjauh dari area pelantikan.

(Pelantikan Pengurus HMI Cabang Baubau periode 2014-2015)

Mereka di anggap sebagai orang yang tidak berbudaya karena menjadi penyebab keributan di Baruga yang disakralkan oleh masyarakat Buton. Akan tetapi sebenarnya mereka justru menjaga kesucian tempat tersebut agar tidak dimanfaatkan oleh orang yang telah jelas lahir dari proses yang salah. Sebenarnya mereka tidak bermaksud untuk membuat keributan dan kekacauan, namun karena mendapat tindakan premanisme dari kelompok yang menzalimi konstitusi tersebut, sehingga keributanpun tak dapat dihindarkan.

"Sikap mereka dianggap tidak bijak dan memalukan HMI, namun sebenarnya sikap mereka lebih baik jika dibanding orang yang dengan sengaja merusak tatanan sistem kaderisasi HMI.
***
Mereka di anggap sebagai pengacau, namun sebenarnya sikap mereka dalam melawan ketidak benaran merupakan salah satu bentuk kepatuhan mereka terhadap HMI.
***
Mereka lebih bijak jika dibanding oleh segelintir orang yang cuman dibibir mengatakan melawan tapi lebih memilih diam, tunduk, dan patuh terhadap ketidak benaran."
***
Dinamika memang hal yang wajar terjadi di pemilihan Ketua Umum HMI. Wajar ketika dalam mengadu intrik dan strategi, akan tetapi bukan berarti harus menzalimi Konstitusi yang semestinya di junjung tinggi. LM.AKBAR PRATAMA yang hendak dilantik sebaga Ketua Umum tersebut lahir dari sebuah konferensi yang tidak jelas serta melanggar konstitusi HMI pasal 29C angka 4, yaitu dikarenakan belum pernah mengikuti intermadiate traning (LK-II) HMI saat itu. Praktek tersebut merupakan hal  perlu dibinasakan untuk tidak di biasakan. Tidak menutup kemungkinan fenomena ini dapat menjadi patokan bagi perjalanan HMI kedepannya. Bisa saja nantinya ketua umum dijabat oleh yang bukan kader Hijau Hitam. Dengan bermodalkan jaringan di Pengurus Besar yang buta seperti sekarang ini, Urusan Basic Training (LK-I) maupun Intermediate Training (LK-II) HMI mnyusul kemudian.

Sebelum dilantik  Ketua Umum yang bersangkutan memang telah menyelesaikan LK-II HMI. Namun perlu digaris bawahi bukan saat sebelum konfercab, melainkan hendak akan pelantikan. Hal ini tidak jauh berbeda jika di ibaratkan manusia untuk menutupi aib dari hasil perzinahannya, maka sebelum diketahui harus dilakukan pernikahan secepatnya. Analogi seperti ini cocok bagi Ketua umum HMI yang baru dilantik belum lama ini, karena lahir dari hasil pemerkosaan konstitusi.   

Perjuangan untuk meninjau SK yang dikeluarkan terkait kepengurusan HMI Cab.Baubau bukan tidak dilakukan sebelumnya. Upaya penguggatan juga dilakukan, namun ditolak dengan alasan yang sederhana bukan substansi dari tuntutan gugatan 6 dari 10 komisariat yang bertanda tangan. Salah satu yang bertanda tangan yaitu Komisariat pendukung Akbar Pratama seperti Komisariat STAI yang merasa di tipu oleh sikap feodal seniornya saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar