Selasa, 08 April 2014

KAMPUNGKU TAK SEPERTI SEJARAHNYA


Semoga tulisan ini dapat menjadi bahan renungan dalam menjawab realita yang sedang mengerogoti Desa kita tercinta "Rongi'.

Desa ini secara geografis berada ditempat ketinggian dan di sekelilingnya penuh dengan perbukitan. Tanahnya yang hijau, udaranya yang sejuk, serta airnya yang begitu jernih membuat siapaun yang kesana menjadi terasa nyaman akan keindahan alam yang telah di lukiskan tuhan. Gunung mungil nan indah membuat kita teringat kembali di sebuah tempat yang terdapat pada film Teletabis. Begitulah profile singkat pesona yang yang di miliki oleh Desa Sandang Pangan (Rongi).

(Pesona Desa Sandang Pangan/Rongi)

Desa kecil ini juga menyimpan banyak jejak sejarah kebudayaan Buton sebagai sala-satu kesultanan terbesar di wilayah Timur Indonesia. Kesultanan Buton dimasa pemerintahanya dahulu mempunyai sistem pertahanan berlapis dalam mencegah kemungkinan segala gangguan yang datang dari luar. Rongi menjadi bagian dari pasukan armada yang terhimpun kedalam suku Lapandewa. Lapandewa merupakan bagian dari sala-satu sistem pertahanan Kesultanan Buton yang memiliki tugas yang sama seperti ke tiga daerah lainya yakni Mawasangka- Wabula, dan Watumotobe yaang di kenal saat itu dengan sebutan "Matana Sorumba". Secara etimologi Matana Sorumba memiliki arti ujung jarum yang kemudian istilah ini di gunakan oleh kesultanan Buton sebagai pasukan pertahanan. Ujung jarum bermakna sebagai garda terdepan dalam menghalau segala gangguan musuh yang datang mengancam kedaulatan kesultanan. selain itu pula menarikanya di desa rongi memiliki benda pusaka yang masyarakat sekitar menyebutnya Meriam Naga yang bentuknya menyerupai benda pusaka di Keraton Buton.

Meriam Naga Kesultanan Buton

Meriam Naga Lapandewa Rongi

Itulah peninggalan khasanah budaya Buton yang tersisa kini dan menjadi kebanggaan masyarakat rongi. Ketika kekayaan alam dan budaya semakin terkikis oleh zaman, nuansa budaya tersebut masih begitu terasa ketika kita menginjakan kaki disini. Ancaman wabah modernisasi yang dapat menjauhkan kebudayaan dengan masyarakatnya perlu kita jaga bersama untuk tidak melanda desa ini yang secara adminstratif berada di Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara.

Ikatan kekeluargaan, gotong royong sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia masih sangat terjaga di tengah-tengah masyarakat nya. Membangun tatak ramah yang di ikat oleh norma-norma adat istiadat. Parabela sebagai ketua perangkat adat pun masih sangat di hormati, ketika hampir di seluruh wilayah desa kecamatan sampolawa lainnya tidak lagi memiliki sistem perangkat adat seperti ini. Selain itu meskipun agak sedikit rapuh, benteng yang mengelilingi sebagian pemukiman warga mempertegas kembali kebesaran budaya dan keindahan yang di miliki desa Sandang Pangan (Rongi).

Jangan biarkan kebudayaan menghalangi perkembangan daerah, serta jangan pernah biarkan pula perkembangan daerah mengikis dan menghapus kebudayaan kita. Apa lagi sampai harus di kotori oleh kepentingan politik yang penuh dengan kemunafikan. Masyarakat jangan pernah ketularan dengan praktek seperti ini. Saling sikut-sikutan, mencelah, bermusuhan satu-sama lain, yang kesemuanya tersebut bagian dari lingkaran setan. karena jika kita terkontaminsasi dengan virus ini seperti yang di tunjukan oleh orang tua maupun tokoh masyarakat rongi berarti mereka adalah bagian dari golongan setan itu sendiri. Sebab anehnya kita saat ini tidak memiliki pertahanan yang baik karena kita mampu di porak-porandakan oleh orang lain karena hanya sebuah kepentingan politik. Masyarakatpun yang terlibat mungkin boleh berbangga hati karena merasa telah dikenal pejabat dalam memuluskan kepentingannya. akan tetapi sebenarnya itu adalah suatu hal yang sangat memalukan dan menjijikan. Suatu yang menggambarkan kalau masyarakat rongi itu lemah, bodoh, dan murah tidak seperti cerita sejarah yang konon katanya berani, gagah, dan perkasa.

Saya pun tidak menyangkah kenapa hal seperti itu bisa terjadi. Sementara sumber daya manusia yang dimiliki masyarakat rongi tidak kalah kualitasnya dengan yang lain. Ataukah semua karena semata buta akan harta, kedudukan, dan kekuasaan yang telah menyilaukan mata mereka sehingga melupakan tatak ramah yang telah di ajarkan.? ataukah mereka para tokoh-tokoh pemuda maupun orang tua yang melakukan hal tersebut, memang tidak memiliki pendidikan dan pemahaman politik yang baik.? Entahlah..hanya tuhan yang tahu.

Jangan karena hanya Harta, tahta, jabatan harga diri, dan nilai kekeluargaan harus kita gadaikan, serta budaya sendiripun kita injak-injak. Sifat seperti itu tidak seperti cerita keperkasaan masyarakat lapandewa yang di miliki oleh orang rongi. Hasilnyapun setelah itu kita di tertawakan, di abaikan tanpa mendapatkan perhatian yang baik ketika orang tersebut berhasil membombardir desa kita tercinta. inilah kisah yang memilukan, nama desa rongi yang dulunya mendapatkan perhatian karena budaya dan tugasnya dalam Kesultanan Buton, kini Nama Rongi menjadi tenggelam dan tidak lagi di perhitungkan dalam sistem pemerintahan saat ini. karena mereka yang telah berkuasa merasa telah memberi harga diri mereka dengan sangat murah. Adapaun jika Rongi masih di kenal itu karena sumbangsinya memproduksi arak terbaik, sangat memalukan tapi seperti itulah realitanya.

Sadar-tidak sadar kita bagaikan seperti sapi peliharaan yang hidungnya selalu ditarik kemanapun yang di inginkan penguasa gila. masyarakat yang kerjanya sebagai pegawai tidak pernah sadar akan hal itu . Bahwa mereka adalah budak yang selalu di arahakan dalam kepentingan politk sekalipun harus menghancurkan keluarganya sendiri. sementara masyarakat kecilpun lupa bahwa mereka juga telah di perbodohi oleh penduduk desa yang bekerja di pemrintahan. Inilah yang terasa ketika keluarga-keluargaku yang satu rumpun rongi merusak budaya yang telah di bangun para leluhur karena politik. Tidak bisa kah sifat gotong royong dan dukung mendukung itu pun kita tunjukan dalam bermain politik dan melawan segala bentuk penindasan sebagai jiwa sejatinya rumpun Lapandewa.? Waallahu a'lam.

Sekian. .

2 komentar:

  1. rongi itu berasal dari kata rongo yang artinya menjunjung bakul, hehehe

    BalasHapus
  2. RONGI TETAP BAGIAN DARI WILAYAH BUTON DAN MERUPAKAN SUATU KEBANGGAN KARENA MEMILIKI PERANAN PENTING DALAM SEJARAH KESULTANAN BUTON DAN SAMPAI SEKARANG INI TETAP MENDUKUNG KE SULTANAM BUTON DALAM TERBENTUKNYA NKRI.

    BalasHapus