Minggu, 06 April 2014

REKONSTRUKSI PEMIKIRAN DAN PERGERAKAN MAHASISWA UNIDAYAN


Dalam konstalasi arus perubahan sosial yang tidak stabil, diharapkan tindakan pola pikir dan  gerakan mahasiswa tentunya tetap berjalan sesuai koridor sehingga tidak terkontaminasi dengan ideology tertentu. Namun fenomena yang cenderung terlihat dalam setiap gerakan mahasiswa telah terjadi pergeseran orientasi yang bersifat politis. Nuansa politis tersebut bisa diamati secara ontologis atau materi gerakannya. Sebab dewasa ini, banyak gerakan mahasiswa yang terlihat hanya melegitimasi kepentingan kekuasaan yang hanya dapat di nikmati oleh segelintir orang atau kelompok tertentu.

Memang, banyak kalangan menyaksikan peran dan perilaku kaum intelektual yang sudah keluar dari tugasnya. Hal ini terbukti dengan masih adanya media-media informasi yang memberitakan tentang tindak premanisme mahasiswa melalui aksi tawuran, disisi lain juga masih sering terlihatnya keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis serta romantisme dengan para pejabat pemerintahan, sehingga terindikasi kaum intelektual adalah sosok yang pragmatis dan hanya mengedepankan kepentingan pribadi.

Berangkat dari  problem yang terjadi di tubuh mahasiswa seperti ini, maka tentu tingkat kepercayaan masyarakat akan hadirnya kaum intelektual semakin berkurang. Sebenarnya tidak ada masalah kaum intelektual berkolaborasi dengan kekuasaan, tetapi kedekatan itu mahasiswa sebagai kelompok penengah (Midle clas) menjadikan kedekatan tersebut sebagai instrumen atau sarana perjuangan untuk menyeleseaikan segalah masalah sosial sehinngga kesenjangan masyarakat dapat teratasi.

          Memasuki tahun ajaran baru, seluruh komponen lembaga kemahasiswaan kampus mempersiapkan pesta penyambutan bagi seluruh mahasiswa baru dengan melalui orientasi pengenalan kampus (Ospek). Dalam upaya merekonstruksi kembali pemikiran dan pergerakan mahasiswa, secara garis besar yang perlu di pertegas kembali antara lain yakni mempertegas sistem pengkaderan dimasa ospek dengan penanaman moral dan militansi gerakan yang lebih agresif dalam melakukan kerja-kerja kongret yang menyentuh hajat hidup masyarakat secara luas, selain itu mempertegas intelektualisme dan independensi organisasi.

 Secara sederhana kaum intelektual dapat dipahami sebagai man of ideas, kelompok pemikir yang mempunyai horison keilmuan luas, komitmen moral dan kepedulian sosial yang tinggi. Kaum intelektual tidak pernah mengejar kepentingan praktis yang hanya bersifat kebendaan semata. Tugas mereka adalah mencari kebenaran, keadilan untuk kesejahteraan masyarakat. Semestinya gerakan mahasiswa lebih menekankan aspek konseptualisasi dan mekanisme yang mendorong tumbuh dan berkembangnya demokratisasi secara politik, keadilan secara sosial, guna terwujudnya masyarakat adil makmur. Dengan perkataan lain, masyarakat saat ini membutuhkan gerakan mahasiswa berkaitan langsung dengan permasalahan serta menyentuh kehidupan masyarakat.
(Sumber : Sejarahku2011.blog.com)
Perlu digaris bawahi, bahwa dalam belantika kehidupan sosial, peran dan kehadiran kaum intelektual atau cendekiawan sangatlah dirindukan seiring dengan dunianya yang sangat khas yaitu ilmu pengetahuan, dan tugasnya sebagai Agen of social, agen of change, dan moral force. Tanpa memiliki cendekiawan suatu masyarakat akan kehilangan kesadaran dan wawasan yang cerdas. Oleh karenanya permasalahan vital perlu dihindari mahasiswa, yakni kemalasan kaum intelektualnya itu sendiri.

Mahasiswa adalah asset Negara yang sangat penting, sebab ditangan mereka terdapat sebuah tongkat estafet kepemimpinan, artinya bahwa mahasiswa merupakan salah satu generasi penerus bangsa.  Untuk itu  dibutuhkan suatu karakter mahasiswa sebagaimana dengan tugas dan perannya. Apalagi UNIDAYAN sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar dan tertua di sulawesi tenggara tentunya perlu  menanamkam dan menumbuhkan kembali bahwa Pancasila, serta akhlak dan budaya sebagai dasar gerak, sehingga dapat membawa masa depan bangsa yang lebih baik dan bermartabat karena kaum intelektual mempunyai peranan penting dan strategis dalam kemayarakatan khususnya di kota Baubau.



Baubau, 13 Sepetember 2013

SYAHRIL.H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar